Pages

11/05/11

Indeks Kemiskinan Daerah-Daerah di Indonesia

Dalam indeks kemiskinan terdapat dua istilah yaitu P1 dan P2. P1 merupakan indeks kedalaman keiskinan dan P2 adalah indeks keparahan kemiskinan. P1 dan P2 memiliki nilai yang berbeda. P2 memiliki nilai yang lebih rendah dibanding P1.
Setiap daerah di Indonesia memiliki indeks kemiskinan yang berbeda setiap tahunnya, itu semua disebab kan karena beberapa hal. Berikut yang merupakan penyebab kemiskinan di dunia:

  1. Tingkat pendidikan yang rendah
  2. Produktivitas tenaga kerja rendah
  3. tingkat upah yang rencah
  4. distribusi pendapatan yang timpang
  5. kesempatan kerja yang kurang
  6. kualitas sumberdaya alam masih rendah
  7. penggunaan teknologi masih kurang
  8. etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
  9. kultur/budaya (tradisi)
  10. politik yang belum stabil

Kali ini saya akan membahas mengenai indeks kemiskinan di daerah Nangroe Aceh Darussalam.  Setiap tahunnya Nangroe Aceh Darussalam mengalami kenaikan dan juga penurunan indeks kemiskinan.
Berikut merupakan data Indeks Kemiskinan D.I. Aceh:
Penyebab kemiskinan di D.I. Nangroe Aceh Darussalam:
  1. Pemerintah hanya memperhatikan tingkat pertumbuhan pembangunan, kesejahteraan pegawai, dan infrastruktur-infrastruktur lainnya di perkotaan.
  2. Konflik yang terjadi selama 30 tahun di Aceh menyebabkan sebagian masyarakat di pedesaan masih merasa takut akan terjadinya kekerasan pada saat konflik tersebut.
  3. Buruknya pemerintahan dapat menjadi salah satu akibat tingginya kemiskinan di Aceh Utara. Pendidikan masih dianggap sesuatu yang tidak penting bagi mereka.
  4.  Pemerintah juga kurang melestarikan suatu daerah yang berpotensi untuk dijadikan objek wisata alam.
  5. Masyarakat pedesaan juga bersifat homogen, dalam pengertian kesamaan nilai-nilai kebudayaan dan tingkah laku antar sesama penduduk desa.
Usaha pemerintah untuk mengatasi kemiskinan di D.I. Nangroe Aceh Darussalam:
  1. Memperbaiki program perlindungan sosial;
  2. Meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar;
  3. Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin; serta
  4. Menciptakan pembangunan yang inklusif.

Sumber data:
·         Badan Pusat Statistik, Jakarta – Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar