Banyak nasihat seputar diet. Namun, satu fakta yang tak terelakkan, kita
terlalu banyak makan. Saat ini, setidaknya dua pertiga penduduk dewasa
Amerika mengalami kondisi obesitas. Jika dirata-rata, maka berat tubuh
wanita dan pria saat ini bertambah sekitar 8 kg (18 pon) dibandingkan
berat rata-rata manusia pada tahun 1970-an. Sementara itu, bagian dari
otak yang meregulasi rasa lapar—hypothalamus—belum
berevolusi sejak 30 tahun lalu. Jadi, sudah jelas bahwa ini berkaitan
dengan asupan kita. Supaya tidak bertambah lagi, Anda bisa mencoba
lakukan hal-hal berikut untuk mengontrol nafsu makan Anda.
1. Berikan "rating" rasa lapar
Sebelum Anda mengunyah atau memasukkan sesuatu ke dalam mulut, berikan rating apa yang Anda rasakan dalam perut Anda dengan skala 1 hingga 5. Angka 1 untuk sangat lapar, dan 5 untuk rasa kenyang. Ketika rating Anda
mencapai angka 4-5, berarti keinginan Anda bukan berasal dari fisik dan
butuh makan sehingga Anda perlu menelisik lagi apa yang membuat Anda
ingin makan. Alasan paling umum untuk makan ketika berada di rating 4-5
adalah karena bosan atau stres. Cara untuk mengatasinya antara lain
dengan melakukan aktivitas yang tak berhubungan dengan kegiatan makan,
misal bercengkerama dengan teman, berjalan-jalan, atau membaca.
2. Pikirkan apa yang Anda makan
Stimulus-stimulus
luar sering kali mengganggu saat kita sedang makan. Gangguan-gangguan
ini sering kali membuat kita makan tanpa berpikir berapa banyak yang
sudah kita makan. Sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Brian Wansink,
pengarang Mindless Eating, yang dilakukan di Laboratorium
Cornell University Food and Brand menegaskan hal ini. Para peneliti
meminta para subyek untuk mengonsumsi sup dari sebuah mangkuk yang sudah
diberikan pipa pengisi di bagian bawahnya. Selama mereka makan, mangkuk
terus-terusan diisi sup dari bawah tanpa sepengetahuan mereka.
Hasilnya, mereka mampu mengonsumsi makanan 73 persen lebih banyak dari
mereka yang makan dari mangkuk biasa. Artinya: makan dengan cukup butuh
perhatian, perencanaan, dan kemampuan untuk menahan diri.
3. Waspada pencetus
Dalam buku terbarunya, The End of Overeating,
mantan Kepala Food and Drug Administration (FDA), David Kessler,
berteori bahwa kita makan saat tak lapar karena kombinasi dari lemak,
gula, dan garam yang terdapat di camilan sulit untuk kita tolak. Semakin
banyak bahan makanan ini kita makan, semakin banyak dopamin (neurotransmitter
yang terasosiasi dengan kepuasan) yang diproduksi otak kita, makin
banyak pula yang kita konsumsi. Seiring waktu, hanya dengan melihat atau
mencium aroma makanan tertentu, hal itu sudah cukup membuat otak bagian
kepuasan kita aktif.
Untuk itu, ia menyarankan untuk memilih
kudapan yang tak melewati pengolahan, dan tidak banyak mengandung lemak,
gula, dan garam. Rencanakan makanan dan kudapan jauh-jauh dari
waktunya. Hindari situasi pencetus (jika rumah Anda melewati bakery,
pilihlah rute yang lain), atau bayangkan makanan yang sebenarnya tak
baik untuk Anda dengan gambar yang tak mengenakkan (misal, asosiasikan
es krim dengan lemak setumpuk).
4. Makanan yang memiliki isi
Barbara
Rolls, peneliti nutrisi, menemukan bahwa manusia tidak terlalu
berpatokan pada jumlah kalori yang mereka asup untuk menandakan sudah
kenyang. Sebaliknya, manusia lebih sering menandakan kekenyangan dengan
melihat jumlah atau banyaknya makanan di hadapan mereka. Rolls
memberikan rekomendasi untuk mengelabui tubuh Anda. Caranya dengan
memilih makanan yang mengandung banyak air, seperti sayuran,
buah-buahan, dan sup bening.
Protein dan serat juga bisa
membantu seseorang mencapai rasa kenyang tanpa perlu makan berlebihan.
Makanan seperti salmon, dada ayam, yogurt tanpa lemak, keju rendah lemak, sayuran, oatmeal, kacang polong, dan sup ayam-sayur bisa jadi pilihan.
Sumber : kompas.com
05/07/12
Cara Mengkontrol Nafsu Makan
Diposting oleh
Ayu Tia Purwandari
di
18.31
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar