Hukum dan kebijakan pemerintah seharusnya tidak memperburuk
kesenjangan ekonomi, melainkan harus membantu orang untuk hidup lebih
layak, kata Paus Benediktus XVI kepada para diplomat.
“Kualitas hubungan manusia dan berbagi sumber daya merupakan hal yang
esensial bagi masyarakat, yang memungkinkan semua orang untuk memiliki
peran dan hidup bermartabat sesuai dengan aspirasi mereka,” kata paus
seperti dikutip Catholic News Service.
Paus menyampaikan pesannya pada 4 Mei kepada lima duta besar baru
untuk Vatikan, yakni duta besar dari Irlandia, Ehiopia, Armenia,
Malaysia dan Fiji yang menyerahkan surat mandat mereka.
David Cooney kelahiran Inggris adalah duta besar Irlandia yang baru
untuk Tahkta Suci. Diplomat kawakan itu adalah juga sekretaris jenderal
luar negeri Irlandia dan akan tinggal di Dublin.
Irland secara resmi menutup kedutaannya untuk Takhta Suci dan
beberapa negara lain, dan mengatakan kebijakan itu diambil sebagai
langkah pengurangan biaya, yang telah diumumkan November lalu.
Dalam pidato kepada para diplomat itu, kata paus, sarana komunikasi
modern saat ini membuat orang sangat cepat dan mudah untuk mengetahui
apa yang terjadi di seluruh dunia entah baik dan buruk.
Penderitaan rakyat secara materil dan spiritual mendorong pemerintah
bertindak “untuk segera menanggapi, termasuk membuat kebijakan yang
mengutamakan keadilan dan solidaritas, serta tidak mengancam manusia dan
lingkungan,” katanya.
Sumber: http://indonesia.ucanews.com/2012/05/07/hukum-kebijakan-jangan-perburuk-kesenjangan-ekonomi/
05/07/12
Kebijakan Hukum Jangan Memperburuk Kesenjangan Ekonomi
Diposting oleh
Ayu Tia Purwandari
di
17.32
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar