Skema kecurangan dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Terdapat tiga kategori skema penipuan, yaitu laporan tipuan, korupsi,dan penyalahgunaan aktiva.
LAPORAN TIRUAN
Laporan tipuan dihubungkan dengan penipuan oleh pihak manajemen. Jika penipuan melibatkan beberapa bentuk kesalahan laporan keuangan, untuk memenuhi definisi skema penipuan ini, maka laporan tersebut harus memberikan manfaat secara langsung atau tidak langsung bagi pelakunya. Contohnya, perusahaan menyatakan terlalu rendah kewajiban untuk menyajikan gambaran keuangan yang lebih baik atas perusahaan agar dapat meningkatkan harga saham.
Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa walaupun laporan keuangan hanya merupakan 5 persen dari berbagai kasus penipuan yang diteliti ACFE, median kerugian dari jenis skema penipuab ini jauh lebih tinggi disbanding kerugian yang ditimbulkan dari korupsi dan penyalahgunaan aktiva.
Jenis Skema | Presentase Kecurangan | Kerugian |
Laporan tipuan | 5 | $4,250.000 |
Korupsi | 13 | 530.000 |
Penyalahgunaan aktiva | 85 | 60.000 |
Masalah yang mendasari:
1. Kekurangan independesi auditor
2. Kurangnya independesi direktiur
3. Skema kompensasi eksekutif yang meragukan
4. Praktik akuntansi yang tidak tepat.
Untuk menangani berkurangnya keyakinan investor akibat kegagalan bisnis dan pelaporan ulang akuntansi, kongres merumuskan hukum dan Presiden Bush mengesahkan Undang-Undang Sarbanes-Oxley pada bulan Juli 2002. Hukum tersebut dibuat untuk modernisasi dan reformasi pengawasan serta audit perusahaan. . Perubahn utama yang dibuat berkaitan dengan (1) pembuatan komite audit, (2) independensi auditor, (3) tata kelola perusahaan dan tanggung jawab perusahaan, (4) keharusan untuk pengungkapan, dan (5) penalti untuk penipuan dan berbagai pelanggaran lainnya.
KORUPSI
Korupsi (corruption) mungkin adalah kejahatan kerah putih yang paling tua. Korupsi melibatkan eksekutif, menejer, atau karyawan perusahaan dalam bentuk kolusi dengan pihak luar. Korupsi adalah tindakan seorang pejabat atau petugas yang secara tidak sah dan tidak dapat dibenerkan memanfaatkan perkerjaannya atau karakternya untuk mendapatkan keuntungan untuk dirinya maupun orang lain, dengan melanggar kewajiban dan hak orang lain. Ada empat jenis korupsi, yaitu penyuapan, pemberian hadiah yang illegal, konflik kepentingan, dan pemerasan secara ekonomi.
Penyuapan. Penyuapan melibatkan pemberian, penawaran, permohonan untuk menerima, atau penerimaan berbagai hal yang bernilai untuk memngaruhi seorang pejabat dalam melakukan kewajiban sahnya. Para pejabat di sini dapat diperkerjakan oleh berbagai lembaga pemerintah (atau pihak yang berwenang) atau perusahaan swasta.
Hadiah Ilegal. Hadiah ilegal (illegal gratuity) melibatkan pemberian, penerimaan, penawaran , atau permohonan untuk menerima sesuatu yang bernilai karena telah melakukan tindakan yang resmi. Skema ini hamper sama dengan penyuapan, tetapi transaksinya terjadi setelah tindakan resmi tersebut dilakukan.
Konflik Kepentingan. Setiap perusahaan harus mengharapkan karyawannya akan melakukan pekerjaan dengan cara yang dapat memenuhi berbagai kepentingan perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang karyawan bertindak atas nama pihak ketiga dalam melakukan pekerjaannya atau memiliki kepentingan pribadi dalam pekerjaannya yang dilakukannya. Jika konflik kepentingan karyawan tidak dikehaui oleh perusahaan dan mengakibatkan kerugian keuangan, maka telah terjadi kecurangan.
Pemerasan secara Ekonomi. Pemerasan secara ekonomi adalah penggunaan (atau ancaman untuk melakukan) tekanan (termasuk sanksi ekonomi) terhadap seseorang atau perusahaan, untuk mendapatkan sesuatu yang berharga. Istilah berharga dapat dapat berupa aset keuangan atau ekonomi, informasi, atau kerja sama untuk mendapatkan keputusan yang berguna mengenai sesuatu yang sedang dipermasalahkan.
PENYALAHGUNAAN AKTIVA
Bentuk skema kecurangan yang paling umum melibatkan beberapa bentuk penyalahgunaan aset. Delapan puluh lima persen dari kecurangan yang dimasukkan dalam penelitian ACFE masuk dalam kategori ini. Aset dapat disalahgunakan secara langsung atau tidak langsung demi keuntungan si pelaku. Berbagai transaksi yang melibatkan kas, rekening giro, persediaan, pasokan, perlengkapan dan informasi paling beresiko untuk disalahgunakan. Berikut ini merupakan penyalahgunaan aktiva.
Pembebanan ke akun beban. Pencurian aktiva menciptakan ketidakseimbangan dalam persamaan akuntansi dasar. Cara menutupi ketidakseimbangan tersebut adalah membebankan aktiva ke akun beban serta mengurangi ekuitas dalam jumlah yang sama. Contohnya, pencurian kas senilai $ 20.000 akan dibebankan ke biaya operasional lain-lain. Kerugian akibat berkurangnya kas akan mengurangi aset perusahaan sebesar $ 20.000. Untuk menyeimbangkannya, ekuitas dikurangi sebesar $ 20.000 ketika akun beban lain-lain ditutup ke saldo laba, sehingga membuat persamaan akuntansi tetap seimbang.
Gali lubang tutup lubang. Gali lubang tutup lubang melibatkan penggunaan cek para pelanggan, yang diterima untuk pembayaran tagihan mereka untuk menutupi uang yang sebelumnya dicuri oleh karyawan. Contohnya, karyawan pertama-tama akan mencuri dan mencairkan cek senilai $ 500 yang dikirim oleh pelanggan A. Untuk menutupi ketidakseimbangan akuntansi tersebut, maka rekening pelanggan A tidak akan dikredit. Selanjutnya (pariode pembayaran selanjutnya) karyawan tersebut akan menggunakan cek senilai $ 500 yang diterima dari pelanggan B dan akan dimasukkan ke rekening pelanggan A. Dana pada pariode berikutnya yang diterima dari pelanggan c akan dipakai untuk menutup dana pelanggan B begiru seterusnya.
Gali lubang tutup lubang dapat terdeteksi ketika karyawan yang terlibat keluar dari perusahaan atau cuti. Cara menghentikannya perusahaan secara rutin merotasi karyawan ke pekerjaan yang berbeda dan memaksa untuk menjadwalkan cuti.
Penipuan transaksi. Penghapusan, pengubahan, atau penambahan transaksi yang tidak benar untuk mengalihkan aktiva ke pelaku penipuan. Jenis umum transaksi penipuan ini melibatkan distribusi pembayaran gaji tipuan ke karyawan yang tidak ada. Misalnya, gaji di distribusikan kepada karyawan yang sudah tidak lagi bekerja. Tiap minggu, pihak yang melakukan kecurangan ini, akan terus menyerahkan kartu waktu kerja seolah-olah karyawan tersebut masih bekerja. Walaupun perusahaan kehilangan kas, kecurangan tersebut tetap tidak terdeteksi karena kredit ke akun kas diseimbangkan melalui debit ke akun beban gaji.
PENIPUAN KOMPUTER
Penipuan komputer meliputi:
· Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah record atau file yang dapat dibaca komputer
· Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah logika peranti lunak computer
· Pencurian atau penggunaan secara tidak sah informasi yang dapat dibaca oleh computer
· Pencuria, korupsi, penyalinan secara illegal, atau penghancuran yang disengaja atas peranti lunak computer.
· Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan peranti keras komputer.
Tahapan utama sistem informasi akuntansi yang merupakan potensi area yang berisiko terjadinya penipuan komputer adalah pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen basis data, dan pembuatan informasi.
Pengumpulan data. Pelaku hanya perlu memahami bagaimana sistem kerja dalam memasukkan data. Tindakan kecurangan tersebut melibatkan usaha membuat data menjadi salah ketika data dimasukkan ke dalam sistem. Contoh, untuk melakukan kecurangan penggajian, pelaku dapat menyelipkan sebuah transaksi penggajian yang salah, bersama dengan transaksi sah lainnya. Variasi dari kecurangan ini adalah mengubah field jam kerja dalam sebuah transaksi penggajian yang sah untuk menaikkan nilai cek gaji.
Varian lainnya adalah mengeluarkan kas untuk pembayaran utang usaha yang salah. Dengan memasukkandokumen pendukung yang tidak benar (pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur pemasok) ke dalam tahap pengumpulan data sistem utang usaha, seorang pelaku kecuragan dapat membodohi sistem tersebut dengan membuat record utang usaha untuk pembelian yang tidak pernah dilakukan.
Pemrosesan Data. Kecurangan dalam pemrosesan data dibagi menjadi 2 kelompok :
a. Kecurangan Program
Contohnya, program yang digunakan sebuah bank untuk menghitung bunga rekening nasabahnya akan menghasilkan kesalahan pembulatan. Dengan kata lain, satu sen ditambahkan (atau dihapis dari) rekening nasabah secara acak.
b. Kecurangan Operasional
Adalah penyalahgunaan atau pencurian sumber daya komputer perusahaan. Contohnya, seorang programer mungkin saja menggunakan waktu aktif komputer di perusahaan untuk membuat piranti lunak yang dijualnya secara komersial.
Manajemen Basis Data. Teknik yang paling umum digunakan adalah mengakses basis data dari jarak jauh dan menelusuri file untuk mencari informasi yang berguna, kemudian disalin, dan dijual ke pesaing perusahaan.
Pembuatan Informasi. Apapun bentuk fisiknya, informasi yang berguna memiliki karakteristik berikut ini :
a. Relevan
b. Tepat waktu
c. Akurat
d. Lengkap
e. Ringkas
Bentuk kecurangan yang umum pada tahap pembuatan informasi adalah pencurian, penyerahan ke pihak yang salah, atau penyalahgunaan output komputer. Salah satu tekniknya disebut mengais, melibatkan pencarian melalui tempat sampah di pusat komputer untuk mencari output yang dibuang.
Pelaku kecurangan sering kali mendapatkan informasi yang berguna dari lembar karbon yang dipisahkan dari laporan tembusan atau dari laporan kertas yang ditolak ketika dalam pemrosesan. Jika ini terjadi, maka output tersebut harus dicetak ulang dan output awalnya akan dibuang ke tempat sampah. Teknik lain dinamakan manguping, melibatkan media komunikasi yang memungkinkan pelaku untuk mendapatkan informasi dari pesan yang terkirim.
REFERENSI:
Hall, James. A (2007). Sistem Informasi Akuntansi/James A. Hall, edisi keempat. Jakarta; Salemba Empat.